Selasa, 08 Februari 2022

LAPORAN AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

 

LAPORAN AKSI NYATA

 

MODUL 1.4

BUDAYA POSITIF

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

OLEH: ROBERTUS BAYU WIBOWO

CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SMA XAVERIUS PRINGSEWU

LAMPUNG

 

 

 

 

 

 

 

 

 

I.                   LATAR BELAKANG

 

Seorang  tokoh pendidikan Indonesia telah mewariskan bahwa Pendidikan yang seharusnya adalah pendidikan yang memerdekan serta dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila yang berbudaya positif. Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD) hakikat Pendidikan adalah seluruh daya upaya yang dikerahkan secara terpadu untuk tujuan memerdekakan aspek lahir dan batin manusia.  Menurut KHD dalam pendidikan harus pula ditekankan mengenai Pendidikan budi pekerti yang berguna bagi kehidupannya kelak. Peserta didik semestinya diberikan ruang untuk mengeksplorasi potensi diri mereka secara maksimal, dengan pendidik/guru hanya berperan sebagai penuntun proses pengeksplorasian potensi-potensi mereka agar terarah positif dan tidak bersifat destruktif. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran pembelajaran berpusat pada peserta didik yang saat ini sedang digalakan oleh pemerintah dan diharapkan sekolah mampu untuk menerapkannya

dalam proses pembelajaran, sehingga tumbuh siswa yang aktif dan kreatif.

 

Atas hal tersebut diatas, mengenai budaya positif dan harapan untuk menjadikan siswa aktif, inovatif dan berkreasi, dan dengan di dukung oleh banyaknya sampah yang di antaranya terdapat bahan bahan bekas siap olah, dalam arti dapat di kreasikan menjadi hal bermanfaat guna mendukung kreasi mereka dan membudayakan cinta lingkungan dengan  diterapkannya budaya positif.

 

II.                KEGIATAN

 

Kegiatan dalam aksi nyata :

1.      Melakukan  kebiasaan  baik  5S  (Senyum,  Salam,  Sapa, Sopan, Setiap hari). Hal sederhana, namun jika dilakukan setiap hari di sekolah dapat memberikan warna baik tersendiri bagi komunitas sekolah.

2.      Mewujudkan sekolah Hijau, dengan menanam berbagai jenis sayuran dan tanaman lain di lingkungan sekolah.

3.      Melakukan sosialisasi kepada warga sekolah.

 

 

Selain aksi nyata, warga sekolah juga menerapkan semboyan Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sun Tulodho yang artinya di depan memberikan teladan/contoh, Ing Madyo Mangun Karsoartinya di tengah, bisa menjadi penggerakdan Tut Wuri Handayani artinya di belakang selalu memberikan motivasi/dorongan

 

 

 

 

III.             PENUTUP

 

Demikianlah aksi nyata penerapan pemikiran/filosofis pendidikan Ki Hadjar Dewantara di kelas maupun di lingkungan sekolah. Semoga kedepannya pendidikan di Indonesia semakin maju dengan guru-guru/ pendidik yang kreatif dan inovatif.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IV.             LAMPIRAN

 

Menerapkan Budaya 5 S. (Senyum, Sapa, Salam) dengan cara menyapa murid ketika mereka berangkatsekolah.

 



     

 

Penghijauan dengan menanam sayuran dan tanaman yang menyegarkan lingkungan sekolah