LAPORAN AKSI NYATA
MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF
OLEH: ROBERTUS BAYU WIBOWO
CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 4
SMA XAVERIUS PRINGSEWU
LAMPUNG
I.
LATAR BELAKANG
Seorang tokoh pendidikan Indonesia telah mewariskan
bahwa Pendidikan yang seharusnya adalah pendidikan yang memerdekan serta dapat
mewujudkan profil pelajar Pancasila yang berbudaya positif. Menurut Ki Hajar
Dewantara (KHD) hakikat Pendidikan adalah seluruh daya upaya yang dikerahkan secara
terpadu untuk tujuan memerdekakan aspek lahir dan batin manusia. Menurut
KHD dalam pendidikan harus pula ditekankan mengenai Pendidikan budi pekerti yang
berguna bagi kehidupannya kelak. Peserta didik semestinya diberikan ruang untuk
mengeksplorasi potensi diri mereka secara maksimal, dengan pendidik/guru hanya berperan
sebagai penuntun proses pengeksplorasian potensi-potensi mereka agar terarah positif
dan tidak bersifat destruktif. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran pembelajaran
berpusat pada peserta didik yang saat ini sedang digalakan oleh pemerintah dan
diharapkan sekolah mampu untuk menerapkannya
dalam
proses pembelajaran, sehingga tumbuh siswa yang aktif dan kreatif.
Atas hal
tersebut diatas, mengenai budaya positif dan harapan untuk menjadikan siswa
aktif, inovatif dan berkreasi, dan dengan di dukung oleh banyaknya sampah yang
di antaranya terdapat bahan bahan bekas siap olah, dalam arti dapat di
kreasikan menjadi hal bermanfaat guna mendukung kreasi mereka dan membudayakan
cinta lingkungan dengan diterapkannya
budaya positif.
II.
KEGIATAN
Kegiatan dalam
aksi nyata :
1.
Melakukan kebiasaan
baik 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Setiap
hari). Hal sederhana, namun jika dilakukan setiap hari di sekolah dapat
memberikan warna baik tersendiri bagi komunitas sekolah.
2.
Mewujudkan
sekolah Hijau, dengan menanam berbagai jenis sayuran dan tanaman lain di
lingkungan sekolah.
3.
Melakukan
sosialisasi kepada warga sekolah.
Selain aksi
nyata, warga sekolah juga menerapkan semboyan Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing
Ngarso Sun Tulodho yang artinya di depan memberikan teladan/contoh, Ing Madyo
Mangun Karsoartinya di tengah, bisa menjadi penggerakdan Tut Wuri Handayani artinya
di belakang selalu memberikan motivasi/dorongan
III.
PENUTUP
Demikianlah aksi nyata penerapan
pemikiran/filosofis pendidikan Ki Hadjar Dewantara di kelas maupun di
lingkungan sekolah. Semoga kedepannya pendidikan di Indonesia semakin maju dengan
guru-guru/ pendidik yang kreatif dan inovatif.
IV.
LAMPIRAN
Menerapkan Budaya 5 S.
(Senyum, Sapa, Salam) dengan cara menyapa murid ketika mereka berangkatsekolah.
Penghijauan dengan menanam sayuran dan tanaman yang
menyegarkan lingkungan sekolah